Persija
Jakarta merupakan klub sepakbola di Indonesia.
Didirikan pada tanggal 28 November 1928. Pada awal berdirinya namanya bukan Persija tapi Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). Setelah Republik Indonesia kembali ke bentuk Negara kesatuan akhirnya VIJ berganti nama menjadi Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta atau lebih sering di kenal dengan nama Persija Jakarta. Prestasi Persija mereka sudah menjuarai Liga Indonesia, 8 kali menjuarai Perserikatan, Liga Super Indonesia dan Piala Indonesia "macan kemayoran" merupakan julukan bagi klub sepakbola ini dan untuk fans mereka dikenal dengan sebutan "The Jakmania".
Sampai saat ini Stadion Gelora Bung Karno
menjadi markas untuk Timnas Indonesia sekaligus menjadi markas untuk klub
sepakbola Indosia yaitu Persija Jakarta”.
Bermula dari Asean Games Tahun 1958 di
Tokyo dimana oleh Asian Games Federation, Indonesia ditunjuk untuk menjadi
penyelenggara Asian Games untuk tahun 1962. Maka pada saat itu Presiden R.I. Pertama Ir. Soekarno
segera menjawab tantangan dengan menentukan lokasi yang tepat untuk perhelatan
akbar tersebut, dengan membangun Sarana dan Prasarana Olahraga.
Melihat letak
geografis dan pengembangan kota Jakarta di kemudian hari, maka pilihan jatuh ke
arah selatan yaitu daerah Senayan, yang merupakan batas
antara Jakarta Kota dan Satelit Kebayoran Baru.
Upacara pembukaan Asian Games ke IV tahun 1962
dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang
dihadiri oleh lebih dari 110.000 orang. Pada Pidatonya Presiden R.I. Pertama Ir.
Soekarno (Bung Karno) mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan
tonggak sejarah bagi Bangsa Indonesia khususnya dibidang olahraga yang
merupakan bagian dari Nation and
Character Building, maupun dalam rangka pergaulan dengan bangsa-bangsa
lain di dunia.
Setahun kemudian dilaksanakan GANEFO (Games of The New Emergencing Forces) ke 1 tahun 1963.
Dengan selesainya pembangunan Gelanggang Olahraga Bung Karno pada saat itu
membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu melaksanakan pembangunan sebuah
komplek olahraga bertaraf international yang pada masa itu belum banyak
dimiliki oleh Negara maju sekalipun. Seiring dengan perkembangan jaman maka
dikomplek Gelora Bung Karno dilaksanakan berbagai pembangunan fasilitas
olahraga maupun fasilitas pendukung lainnya.
Dukungan kepada dunia olahraga menjadi fokus dan perhatian
kami dimana Gelora Bung Karno telah menanamkan dan tidak kurang Rp. 1 Triliun
dalam bentuk berbagai Prasarana dan Sarana serta fasilitas lainnya sebagai
bentuk sumbangsih kepada dunia olahraga.
Saat ini Kawasan Gelora Bung Karno berdiri berbagai macam
fasilitas untuk kegiatan olahraga sebanyak 36 Venues, Politik, Bisnis, Rekreasi
dan Pariwisata. Fungsi lain Kawasan Gelora Bung Karno adalah memiliki 84%
Kawasan Terbuka Hijau yang merupakan daerah resapan air dengan lingkungan hijau
seluas 67,5% yang masih terdapat kelestarian aneka pepohonan langka yang besar
dan rindang yang merupakan hutan kota juga sebagai tempat bermukimnya 22 jenis
burung liar yang senantiasa berkicau sepanjang hari menambah suasana asri di
kawasan ini.
Selain itu juga telah dilakukan penataan secara terpadu dan
menyeluruh pada kawasan Gelora Bung Karno yaitu dengan dibangunnya plaza, gerbang,
air mancur dan pedestrian yang tidak lain adalah untuk meningkatkan penampilan
serta kenyamanan bagi masyarakat pengguna yang berkunjung di Kawasan Gelora
Bung Karno.
Adapun Gelora Bung Karno tidak hanya untuk sepakbola saja
tapi didalamnya ada beberapa arena olahraga yang dibuat dan dipisahkan menjadi
beberapa unit yaitu Stadion
Utama Standard Internasional( Lap. Sepak Bola, Lintasan Atletik, Arena,
Tribune) Ukuran Lapangan 105 x 70 m, Jenis Rumput Zoysia Matrelia Linmer Lampu
Arena 400.000. Hall Basket (indoor) Standard Internasional Ukuran Arena 38 x 28
m, Memakai Lapisan Lantai Pulastic Lampu Arena 18.000 watt, Tinggi Atap dari
Lantai 15 m. Gedung Istora (indoor)
Standard Internasional Ukuran Arena 25 x 50 m, Memakai Lapisan Lantai Kayu
Sunkai Lampu Arena 60.400 watt, Tinggi Atap dari Lantai 17. Tennis Indoor
(indoor) Standard Internasional Ukuran Arena 40 x 40 m, Memakai Lapisan Lantai
Rebound Ace Lampu Arena 68.000 watt, Tinggi Atap dari Lantai 12. Wisma Serbaguna
(indoor) 1. Ruang Cattleya Lantai 2 (Cattleya) uk. 38 x 24 m, Kapasitas 1000
s/d 2000 org, Multifungsi (Resepsi, Meeting, Launching Produk, Gathering). Kolam Tanding (outdoor) Kolam uk. 50 x 23 m,
Kedalaman 2,5 m, Lintasan 8 line Lampu Arena 18.000 watt, Tribune 8.000 seat,
Sound System, Elektronik.
Meskipun stadion ini dikenal sebagai Stadion Gelora Bung
Karno ( Stadion Gelora Bung Karno ) , nama resminya adalah Stadion Gelora Bung
Karno Main ( Stadion Utama Gelora Bung Karno ) , karena ada stadion lain di
Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno , seperti Stadion Tennis dan Stadion Renang
. Selama era Orde Baru di bawah kebijakan oleh mantan Presiden Suharto ,
kompleks ini berganti nama " Gelora Senayan Complex " dan stadion tersebut
berganti nama " Stadion Utama Gelora Senayan " .
Konstruksi dimulai ditahun 1960 dan selesai pada tanggal 21 Juli 1962. Dalam
waktu untuk menjadi tuan rumah Asian Games keempat yang diadakan di Jakarta .
Pembangunannya sebagian didanai melalui pinjaman khusus dari Uni Soviet .
Kapasitas asli stadion adalah 100.800 orang namun berkurang menjadi 88.083
sebagai hasil dari renovasi untuk Piala Asia 2007. Hal ini dibagi menjadi 24
sektor dan 12 pintu masuk , dan ke berdiri atas dan bawah. Fitur khusus stadion
ini adalah konstruksi atap baja besar yang membentuk cincin raksasa yang
disebut temu gelang ( cincin bergabung ) . Selain untuk menaungi para penonton
di semua sektor dari panasnya matahari tropis , tujuan dari konstruksi cincin
raksasa ini juga untuk menekankan kemegahan stadion. Sampai saat ini Stadion
Gelora Bung Karno menjadi Stadion terbesar di Indonesia dan menjadi Stadion
Kebanggaan milik indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar