Putra
Samarinda Football Club (dulu
Persisam Putra Samarinda) adalah sebuah klub sepakbola Indonesia yang
bermarkas di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Klub ini merupakan hasil
penggabungan dua klub sepak bola yakni Persatuan Sepakbola Indonesia
Samarinda (Persisam) yang merupakan eks tim Perserikatan dan Putra
Samarinda dari Galatama. Klub didirikan pada tahun 1989, klub memiliki prestasi, Peringkat ke-1 Divisi Utama Wilayah Timur (Kompetisi Dihentikan Akibat Kerusuhan 1998), Juara Divisi Utama (Promosi ke Superliga/ISL), Runner Up Inter Island Cup 2011 (Turnamen Pra Musim). "Pesut Mahakam" merupakan julukan dari klub sepakbola ini dan markas mereka dikenal dengan nama Stadion Segiri.
Stadion Segiri merupakan sebuah stadion yang berlokasi di pusat kota
Samarinda, Kalimantan Timur. Menjadi salah satu stadion yang representatif yang
dimiliki Kota Samarinda selain Stadion Utama Palaran dan Stadion Madya Sempaja.
Stadion ini juga merupakan stadion kandang bagi kesebelasan Persisam Putra
Samarinda.
Daya tampung stadion ini diyakini 18 ribu penonton dari 4 tribun. Untuk
tribun utara dapat menampung 2.700 orang, tribun timur 5.000 orang, tribun
selatan 2.700 orang dan tribun barat 7.600 orang.
Stadion Segiri merupakan sebuah stadion yang berlokasi di pusat kota
Samarinda, Kalimantan Timur. Merupakan salah stadion yang representatif yang
dimiliki Kota Samarinda selain Stadion Utama Palaran dan Stadion Madya Sempaja.
Stadion ini juga merupakan stadion kandang bagi kesebelasan Persisam Putra
Samarinda. Namun siapa sangka, stadion yang kini megah dan menjadi pusat
aktifitas masyarakat Samarinda dulunya dikenal sebagai kawasan yang menakutkan.
Sebelum direnovasi untuk PON (Pekan Olahraga Nasional) 2008, stadion yang
dibangun pada masa yang bersamaan dengan pembangunan Balai Kota Samarinda pada
sekitar tahun 1960-1970 itu memang sangat tak terawat. Apalagi memasuki awal
tahun 2000an, geliat sepak bola Samarinda memudar. Bahkan usai gelaran PON
2008, kembali Stadion Segiri kembali tak berpenghuni. Rumput liar memenuhi
areal lapangan setinggi dada orang dewasa.
Stadion Segiri kembali dipoles saat Persisam Putra kembali bermarkas pada
akhir 2009. Nilai jual Stadion Segiri saat ini jauh lebih menjual. Akses tengah
kota serta memiliki sarana yang representatif menambah kesan mewah saat berada
di dalamnya. Karena masih tercatat sebagai aset negara, UPTD Stadion Segiri pun
berdiri sebagai penunjang perawatan. Namun, sebelumnya Panpel Persisam bersama
Pusamania pernah merawat stadion ini tanpa sedikitpun bantuan pemerintah.
Infrastruktur yang mendukung dari Stadion Segiri Samarinda sebagai markas
dari Persisam Putra Samarinda membuat tim verifikasi PSSI tak lagi harus
mengecek setiap tahunnya.
Bahkan Ketua Departemen Lisensi Klub PSSI, Tigorshalom Boboy, mengatakan
selain Stadion Segiri di Samarinda, masih ada tujuh stadion yang tak perlu
diverifikasi lagi secara langsung untuk digunakan pada kompetisi Indonesia
Super League (ISL) musim depan.
kandang milik Persisam Putra ini terlihat tak
cerah seperti saat baru pertama kali direnovasi pada awal 2008 silam. Stadion
berjuluk “Theatre of Hell” akhirnya kembali
cerah lagi. Stadion yang berdiri sejak tahun 1970an itu kini dipercantik. Cat yang
sebelumnya memudar kembali diperbaharui. Bahkan, ‘rumah ibadah’ pendukung
Persisam itu kini didominasi dengan warna oranye sesuai warna kebesaran klub.
Jelang, sempat berhembus wacana jika Persisam Putra Samarinda akan
memindahkan pertandingan kandangnya dari Stadion Segiri, ke Stadion Palaran. Rumor
ini terjadi pada saat kompetisi Indonesia Super League (ISL) bergulir,Pemindahan
tersebut merupakan permintaan pemerintah daerah agar Stadion Palaran yang megah
dan dibangun untuk PON 2008 dapat difungsikan kembali.
Persisam Putra Samarinda sendiri seperti dikutip dari situs PT LI menegaskan
jika pihaknya belum bisa memindahkan home base ke Stadion Palaran. Musim depan,
klub berjuluk Pesut Mahakam itu akan tetap memainkan laga tandangnya di Stadion
Segiri.
Bila Persisam pindah ke Stadion Palaran maka keuntungan yang di dapatkan
juga sangat besar karena Stadion Palaran berkapasitas 60 ribu kursi, sedangkan
Stadion Segiri yang selama ini jadi markas Persisam hanya berpakasitas 18 ribu
kursi. Namun disamping itu Stadion segiri tempatnya sangat strategis karena
Stadion Palaran berada di pinggir kota, sedangkan stadion Segiri berada di
pusat kota.
Warga Kalimantan Timur wajib bangga memiliki stadion
megah yaitu stadion Utama Palaran. Stadion Palaran bersama 2 stadion lainnya
yaitu Gelora Bung Karno yang merupakan kandang Persija Jakarta dan stadion
Jakabaring Palembang sebagai kandang Sriwijaya FC, mendapat penilaian 10 oleh
BLI.
referensi :
0 komentar:
Posting Komentar